26 Januari 2014

Blessing in disguise

Hikmah itu dapat merubah apa yang kita rasakan, kekuatan kita mendapatkan hikmah disetiap kejadian seakan beban akan menjadi ringan, beratnya ujian akan semakin ringan apabila kita dapat menemukan hikmahnya dibalik itu semua, kejadian-kejadian semua atas izin Allah SWT dan yakinlah tak ada yang sia-sia.
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring  dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi(seray berkata), “ya tuhan kami, tdaklah engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, maha suci engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS Ali Imran 191)
Jadi tidak ada yag namanya kebetulan, kita diciptakan , bumi serta isi-isinya semua tidak allah ciptakan hanya karena kebetulan.Ketika misalnya kita sedang didalam perjalanan dengan bus kota, lalu kita mendapatkan bahwa dompet kita tidak ada lagi disaku.Apakah masih kita sebut hanya kebetulan dicopet? jika kita sibuk dengan penderitaan karena dompet kita dicopet, maka tidak akan ada pelajaran dan hikmah yang kita dapatkan.Tapi jikalau kita meresapi dan menimbang-nimbang kenapa terjadi demikian, percayalah seandainya kita merenungi makan banyak pelajaran yang kita dapatkan.saat merenung kenapa hanya saya yang dipilih kehilangan dompet pasti ada rahasi allah.Ya, Benar saja saya sadar, jika saat jumatan saya cuma menyumbang Rp 1000, tapi untuk merokok saya relakan Rp 10 ribu, dalam sebulan 300 ribu trus dikali 12 bulan Rp 3.600.000 setahun, saat saya nyumbang 1000 sebulan 4 ribu dikai 12,setahun  48,000.ohh yaa allah betul saja, selama ini saya menuhankan rokok..astagfirullah, karena setiap kejadian akan membawa kita kepelajaran yang berharga, jadi kita jangan takut kan kejadian musibah yang menimpa kita, tapi takutlah tidak mendapatkan hikmahnya.

18 Januari 2014

Membangun manusia Pembangunan

Membangun manusia pembangunan | lebih mudah membangun jembatan dari pada membangun akhlak yang kokoh si insinyur | saya khawatir jembatan ambruk sebelum berdiri kokoh.

Membangun manusia pembangunan | kami rindu keteladanan yang digugu dan ditiru | jadilah guru yang bijaksana dan rajin | kalau tidak,saya khawatir bangsa ini maju selangkah dan mundurnya dua langkah.

Membangun manusia pembangunan | tidak pandang bulu dalam mengadili seseorang | jadilah hakim yang adil dan jujur | saya khawatir akan munculnya , bukan hukum manusia tapi hukum rimba.

Membangun manusia pembangunan | tujuan yang sangat mulia, tapi luruskan niat mengobati pasien | saya khawatir kalau sampai orang miskin dilarang sakit.

Membangun manusia pembangunan | memberikan harapan palsu dan pecitraan dikala rakyat menderita | saya khawatir huru hara kudeta dari rakyat dan untuk rakyat.

Membangun manusia pembangunan | pedagang dapat berpartisipasi untuk pembangunan | Jangan kurangi timbangan, apalagi menimbun sembako | saya khawatir tinggal menunggu waktu saja untuk gulung tikar.

Namun kita jangan mau dikotak-kotakan, membangun indonesia tanpa kekhawatiran.AYO BANGUN INDONESIA..”Garuda bukan Burung Perkutut”
           

17 Januari 2014

Menyejarah

Sering kali dalam dauroh/pelatihan , training motivasi , ataupun pembekalan, kita dipaparkan sebuah ayat yaitu dalam firmanNya: Kuntum khoiro ummati ukhrijat linnasi (Kamu adalah sebaik-baiknya ummat yang di-tampilkan untuk ummat manusia. Qs. 3;110). Kita sebagai ummat yang terbaik bukan untuk disem-bunyikan tapi untuk ditampilkan kepada seluruh ummat manusia. Inilah yang harus kita gali dan telisik, keistimewaan umat untuk seluruh alam, harus kita jaga dan pelihara, tak hanya itu maka perlu adanya peningkatan kualitas diri.

14 Januari 2014

Berita "miring"


Ketika mendengar sebuah berita "miring"(Ehh bukan tulisannya yang miring) tentang saudara kita, apa reaksi kita pertama kali ? Kebanyakan dari kita dengan sadarnya akan menelan berita itu, menelan bulat-bulat, tanpa diklarifikasi dulu(baca: tabayyun), bahkan ada juga yang dengan semangat meneruskannya kemana-mana.
Kita ceritakan aib saudara kita, sambil berbisik, "sst! ini rahasia lho!". Yang dibisiki akan meneruskan berita tersebut ke yang lainnya, juga sambil berpesan, "ini rahasia lho!" Kahlil Gibran dengan baik melukiskan hal ini dalam kalimatnya, "Jika kau sampaikan rahasiamu pada angin, jangan salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan."

13 Januari 2014

Melihat ke Depan

Sebuah nikmat tersendiri, jikalau pandangan jauh ke depan melihat secara positif. Tidak diperoleh oleh manusia yang hanya puas untuk melihat ke sebelah kanan dan kiri,yang hanya puas bahwa pematang kita lebih hijau dari sebelah, dengan melihat ke belakang yang lupa akan masa lalu yang biasa-biasa saja tanpa dikoreksi kebermanfaatannya dan pencapaian-pencapaian, atau kita termasuk orang-orang yang memejamkan mata untuk lari dari keadaan yang semestinya mampu kita hadapi.

12 Januari 2014

Semangat energi terbarukan

Menapaki langkah di ujung tertinggi Sumbar merupakan pengalaman perdana di saat liburan semester GANJIL (semoga liburan yang tidak ganjil).Pengalaman sangat berharga yang ditunggu – tunggu kehadirannya 2 tahun yang lalu.Impian yang ku tuliskan didinding kamar kost.Hadir bersama keluarga terbaru yang selalu oprimist dan semangat terbarukan.Acara yang dihelat oleh keluarga besar laboratorium energi terbarukan dan surya adalah pelantikan asisten baru tepat diketinggian 2891 mdpl.


11 Januari 2014

Cintailah sang pencipta cinta


Ada apa dengan cinta?
Setiap insan yang hidup pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan yang bahagia, tentram, sejahtera, penuh dengan keamanan dan ketenangan atau bisa dikatakan kehidupan yang diselimuti cinta.Namun tengoklah sejenak kedalam diri, merefleksi tentang hakekat cinta yang sebenarnya.
Sesungguhnya sebuah kehidupan yang baik, yang dibangun diatas rasa cinta dan kasih, tentu sangat berarti dan bernilai. Betapa tidak, bagi seorang yang bergejolak hati dan pikiran tak terkendali pun perlu perhatian lebih dengan sentuhan cinta.

10 Januari 2014

Sepenggal kisah anak wisma.



Rangkaian kata seakan mewakili perasaan dan rasa syukur ini, beribu kenikmatan kembali Allah berikan kepada hamba yang lemah dan penuh kealpaan. Jika saja yang maha penyayang berpaling dari insan yang bodoh ini maka aku akan menjadi seonggok daging yang berjalan bak stryfoam yang terapung dilautan, penuh dengan ancaman dan terombang-ambing.
Kalau saja boleh memandang jauh ke belakang, aku seakan sudah terlambat. Padahal dulu ada keinginan untuk ikut bergabung, namun Allah belum mengizinkan dan karena ada satu hal yang harus aku patuhi. Yaa.harus kupatuhi. Aku kuliah di negeri malin kundang ini, berkat tawaran dari seorang yang saya hormati, beliau adik ibuku. Tawaran untuk dibiayai kebutuhan perkuliahan hingga nanti beberapa tahun lagi..wallahualam. Insya Allah diwaktu yang tepat, ingat ya bukan tepat waktu. Beliau menyarankan untuk tetep tinggal di rumah beliau untuk beberapa bulan.
Setelah 3 bulan berjalan mulailah nampak kesibukan yang aku rasakan sebagai mahasiswa teknik, setelah dipertimbangkan aku disuruh untuk mencari tempat bernaung dari hujan (singkatnya kost-kostan) apa sebab karena aku berangkat pagi dan pulang malam, sudah biasa sepertinya, namun yang tak biasa adalah ketika aku berangkat pagi menggunakan kendaraan umum dan pulang malam dengan jarak tempuh 90 menit dengan jarak 15 km. Tepatnya diperbatasan kota, lubuk buaya , seakan setengah kota padang aku tempuh melintang dari pantai ke bukit limau manis.
Singkat cerita terdamparlah diri ini ditempat kost-kostan yang terasingkan di sekitaran jamsek (jembatan seksi, jembatan sekete,dll dengan berbagai versi). Tempat bernaungku yag baru yang akan menemani saat sedih dan senang, AKAN KUJAGA DAN KUBELA....wiss kan, seperti brand kota Padang,  walaupun badai menghadang aku akan pulang kepadamu juga, (kalau gak kembali tidur diluar aje). Aku kost dengan 1 kamar seorang diri, ukuran kamar yang memang cukup untuk 1 orang. Ditantang untuk survive kalau sudah ngekost, sebab apa semua kan dimulai dengan sendiri. Dikesendirian itulah tercipta sifat keindividualitas yang tertanam, tumbuh dan berkembang. Aku jadi kurang bersosialisasi, permasalahan yang aku rasakan aku pendam sendiri dan terkadang dikubur jauh-jauh. Hubungan horizontal sedikit terabaikan, aku lebih banyak beraktivitas di kost jika memang tidak ada kegiatan ataupun tugas. Hubungan secara vertikal tetap ku pertahankan yang wajib, 5 waktu itu tetap aku dirikan namun kualitas asupan ruhiyah reasa berkurang.