14 Januari 2014

Berita "miring"


Ketika mendengar sebuah berita "miring"(Ehh bukan tulisannya yang miring) tentang saudara kita, apa reaksi kita pertama kali ? Kebanyakan dari kita dengan sadarnya akan menelan berita itu, menelan bulat-bulat, tanpa diklarifikasi dulu(baca: tabayyun), bahkan ada juga yang dengan semangat meneruskannya kemana-mana.
Kita ceritakan aib saudara kita, sambil berbisik, "sst! ini rahasia lho!". Yang dibisiki akan meneruskan berita tersebut ke yang lainnya, juga sambil berpesan, "ini rahasia lho!" Kahlil Gibran dengan baik melukiskan hal ini dalam kalimatnya, "Jika kau sampaikan rahasiamu pada angin, jangan salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan."

Orang-orang yang selalu mencari ilmu dan hampir tahu penerapan ilmu tersebut namun tidak kalahnya khilaf selalu menyertainya.Setiap waktu, setiap detik, setiap hari kehilafan itu baik sadar maupun tidak, dalam bentuk perkataan yang tidak bermanfaat yaitu membicarakan orang lain dalam hal kekurangan dan keburukan(ghibah) .
Tanpa kita sadari kita berbincang dan bergosip tentang si anu, si fulan dan si si yang lainnya dan menjalani siklus lingkaran setan padahal dikesempatan yang lain orang lain sedang membicarakan diri ini.
Dan cobalah kita tengok firman Allah swt yang satu ini..
"....dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian lain.apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?tentu kamu merasa jijik."(Qs al-hujurat 49:12)
  Bukan saja makan babi, bukan saja makan darah tapi setiap hari kita makan daging saudara kita, Jijik gak?? pasti jijik. Disodorkan daging babi tidak mau, tapi selalu saja daging saudara kita dimakan, bahkan hampir tiap hari 2-3 kali sehari seperti minum obat.Lihat saja di saluran televisi swasta.Kita bangun tidur saja program ghibah sudah menyapa, kita istirahat disiang hari ada juga, sampai dikupas setajam silet, mau pulang disore hari juga udah ada berita terhangat yang digosok semakin sipp itu.
Saya ngeri mendengar hadis Nabi : "Barang siapa yang membongkar-bongkar aib saudaranya, Allah akan membongkar aibnya. Barangsiapa yang dibongkar aibnya oleh Allah, Allah akan mempermalukannya, bahkan di tengah keluarganya."
Jangan bongkar aib saudara kita, supaya Allah tidak membongkar aib kita. "Ya Allah tutupilah aib dan segala kekurangan kami di mata penduduk bumi dan langit dengan rahmat dan kasih sayang-Mu, Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah"
Amalan-amalan kita yang sedikit terus berkurang dari namanya ghibah, di convert ke saudara kita yang sellalu kita bicarakan, amalan kita diambil dan dipindahkan ke orang yang kita gunjingkan.Terus mana lagi buat kita??
Insya Allah, Bermanfaat dan dapat dipetik Hikmahnya.

Tidak ada komentar: