Ketika mendengar sebuah berita
"miring"(Ehh bukan
tulisannya yang miring) tentang saudara kita, apa reaksi kita pertama kali ?
Kebanyakan dari kita dengan sadarnya akan menelan berita itu, menelan
bulat-bulat, tanpa diklarifikasi dulu(baca: tabayyun), bahkan ada juga yang
dengan semangat meneruskannya kemana-mana.
Kita ceritakan aib saudara kita,
sambil berbisik, "sst! ini rahasia lho!". Yang dibisiki akan
meneruskan berita tersebut ke yang lainnya, juga sambil berpesan, "ini
rahasia lho!" Kahlil Gibran dengan baik melukiskan hal ini dalam
kalimatnya, "Jika kau sampaikan rahasiamu pada angin, jangan
salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan."
Orang-orang yang selalu mencari ilmu
dan hampir tahu penerapan ilmu tersebut namun tidak kalahnya khilaf selalu
menyertainya.Setiap waktu, setiap detik, setiap hari kehilafan itu baik sadar
maupun tidak, dalam bentuk perkataan yang tidak bermanfaat yaitu membicarakan
orang lain dalam hal kekurangan dan keburukan(ghibah) .
Tanpa kita sadari kita berbincang
dan bergosip tentang si anu, si fulan dan si si yang lainnya dan menjalani
siklus lingkaran setan padahal dikesempatan yang lain orang lain sedang
membicarakan diri ini.
Dan cobalah kita tengok firman Allah swt yang satu
ini..
"....dan
janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian lain.apakah ada diantara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?tentu kamu merasa
jijik."(Qs al-hujurat 49:12)
Bukan saja makan babi, bukan saja makan darah tapi setiap hari kita makan
daging saudara kita, Jijik gak?? pasti jijik. Disodorkan daging babi tidak mau,
tapi selalu saja daging saudara kita dimakan, bahkan hampir tiap hari 2-3 kali
sehari seperti minum obat.Lihat saja di saluran televisi swasta.Kita bangun
tidur saja program ghibah sudah menyapa, kita istirahat disiang hari ada
juga, sampai dikupas setajam silet,
mau pulang disore hari juga udah ada berita terhangat yang digosok semakin sipp
itu.
Saya ngeri mendengar hadis
Nabi : "Barang siapa yang membongkar-bongkar aib saudaranya, Allah akan
membongkar aibnya. Barangsiapa yang dibongkar aibnya oleh Allah, Allah akan
mempermalukannya, bahkan di tengah keluarganya."
Jangan bongkar aib saudara
kita, supaya Allah tidak membongkar aib kita. "Ya Allah tutupilah aib
dan segala kekurangan kami di mata penduduk bumi dan langit dengan rahmat dan
kasih sayang-Mu, Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah"
Amalan-amalan
kita yang sedikit terus berkurang dari namanya ghibah, di convert ke saudara kita yang sellalu kita bicarakan, amalan kita
diambil dan dipindahkan ke orang yang kita gunjingkan.Terus mana lagi buat
kita??
Insya Allah, Bermanfaat dan
dapat dipetik Hikmahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar