13 Januari 2014

Melihat ke Depan

Sebuah nikmat tersendiri, jikalau pandangan jauh ke depan melihat secara positif. Tidak diperoleh oleh manusia yang hanya puas untuk melihat ke sebelah kanan dan kiri,yang hanya puas bahwa pematang kita lebih hijau dari sebelah, dengan melihat ke belakang yang lupa akan masa lalu yang biasa-biasa saja tanpa dikoreksi kebermanfaatannya dan pencapaian-pencapaian, atau kita termasuk orang-orang yang memejamkan mata untuk lari dari keadaan yang semestinya mampu kita hadapi.
Melihat ke depan dengan penuh jalan-jalan yang hanya kita yang mengetahui dan dapat pelajaran ,dari pada yang memandang kekiri dan kekanan serta kebelakang yang akan jauh tertinggal.Lakon inilah yang kita rasakan, mampukah kita berfikir dan melihat jauh ke depan, kebiasaan yang sangat sering terulang jika pembahasan-pembahasan masalah-masalah masa lalu, kejadian yang kebelakang, kegagalan dulu yang dikuak dan dijadikan pedoman.Bukankah experience is the best teacher??Pengalaman adalah guru terbaik...saya jawab dengan tegas..bukan,,Pengalaman adalah suatu pekerjaan dengan metode lama,,Right.
Kemampuan menangkap dan memahami isyarat, tanda, simbol, dan sejenisnya.itulah yang sekali lagi tidak diperoleh orang berpandangan kebelakang sehingga membuatnya selalu terbelakang.Mungkin, hanya segelintir yang memang tidak puas atas kaki yang ia pijakkan, ketidakpuasan tersebuat yang membuat pergerakan-pergerakan dahsyat timbul di kumpulan orang-orang yang terjebak dengan kebiasaan gaya lama.Exsperiment bukan Experience.
Pakailah kaca mata kuda, jauh lurus kedepan tanpa menghiraukan kiri dan kanan yang menyesatkan.Jalannya lurus, seakan ada kekuatan dan semangat, karena faham akan kemampuan diri ditengah yang lain sibuk untuk mencela dan menghina.
           

Tidak ada komentar: