12 Januari 2014

Semangat energi terbarukan

Menapaki langkah di ujung tertinggi Sumbar merupakan pengalaman perdana di saat liburan semester GANJIL (semoga liburan yang tidak ganjil).Pengalaman sangat berharga yang ditunggu – tunggu kehadirannya 2 tahun yang lalu.Impian yang ku tuliskan didinding kamar kost.Hadir bersama keluarga terbaru yang selalu oprimist dan semangat terbarukan.Acara yang dihelat oleh keluarga besar laboratorium energi terbarukan dan surya adalah pelantikan asisten baru tepat diketinggian 2891 mdpl.


Gunung merapi menjadi saksi atas pencapaian ketujuh pemuda tangguh dan tanggung(berbagai versi).Sejarah pertama asisten LETS ekspansi acara pergi blusukan ke alam yang terbentang indah di nagari adat bersandi sarak,sarak bersandi kitabullah.Meskipun pada kesempatan teristimewa,tidak menghadirkan personil lengkap,dikarenakan suatu hal dan lainnya.
Titik awal pendakian ini adalah dari desa Koto Baru yang terletak dipinggir jalan antara Bukittinggi dan Padang Panjang. Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api yang aktif untuk kawasan Sumatera.Sang surya telah tenggelam, menandakan star awal kami untuk melangkah, dinginnya malam menjadi teman kami diperjalan yang menantang maut, dengan penyinaran seadanya yaitu lampu headlamp dan seonggok senter ba’da pelantikan kemah bakti mahasiswa.Setengah perjalanan rinai hujan menyambut dan kami memutuskan mendirikan kemah disalah satu tempat camp bernama pintu angin.
Kemah yang cukup untuk 3 orang, kami paksakan melebihi kapasitas yang semestinya, 7 orang jejaka masuk dan bercengkrama di kemah 1,5 m x 1,5 m.Seperti ikan asin yang dijemur kami menghabiskan malam dengan tidur sejenak.Aroma mistis terasa dengan wewangian yang menyengat hidung, beberapa diantara kami merasakan aroma bawang putih dan asam, kalo gw merasa bau ketek..haha..tapi beneran sepertinya, kemungkinan itu menandakan makhluk lain yang bermukim dan menghuni wilayah tersebut, bahkan sempat kami dikagetkan dengan hentakan dan goyangan kemah yang begitu deras.Saat itu suasana mencekam, kami saling berpelukan seperti pelukan teletubies.(oke gw ngarang)
Karena baru pertama kali mendaki gunung ada beberapa hal/ilmu baru, contohnya kita sesama pendaki apabila bertemu diperjalanan harus memanggil dengan sapaan pak(laki-laki),ibu(untuk perempuan),tidak ada panggilan untuk kaum yang berpindah gender. Meskipun gw masih perjaka tulen , tetep juga harus dipanggil bapak tepatnya calon bapak..Serta kita harus berhati-hati dengan candaan serta sikap takabur, intinya etika saat mendaki harus dijaga, seperti buang air, buang sampah, buang angin , buang pacar dan buang-buangan lainnya, maupun saat kita makan tetap dengan etika, pake tangan kanan.Disarankan jangan membawa telur, baik direbus , digoreng mata sapi , serta jenis-jenis telur lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.Karena telur adalah makanan favoritnya.(nya=mahkluk gunung)
Bagi kami yang berangkat menaklukan gunung marapi, ada 2 hal yang menjadi ciri khas pendaki ,yang pertama menikmati pemandangan dan yang kedua berkembang biak(gw gak ngerti dengan ini).Setelah di bawah dan melihat pendaki yang berpasang-pasangan dan gw baru sadar akan hal itu.(hehe menurut @da emil.)
Disaat kami tiba di cadas (daerah terbuka dengan medan batu-batuan dan pasir hasil letusan gunung Marapi) yang beberapa meter lagi menuju gurun padang pasir, seorang dari kami mulai menampakkan keletihan yang sangat mendalam, terhentilah sejenak langkah kami di cadas yang penuh dengan bebatuan bentukan erupsi dari gunung merapi beberapa tahun yng lalu.sehingga kami teringat sebuah kata-kata:
Saat kita telah berkomitmen,hiraukan rasa lelah itu.
Biarkan lelah itu lelah dengan sendirinya.”-Rizki Amsor-
 Istirahat di cadas
“Tak ada puncak kepuasan  ,sebelum ujian
kesabaran serta letih ditaklukkan”-Rizki Amsor-

Setelah melewati Cadas kita akan melihat sebuah tugu yang bernama " Tugu Abel " sebuah tugu yang di buat untuk memperingati Abel Tasman yang melakukan penyelamatan pada pendaki perempuan saat letusan Gunung Marapi
Tugu Abel

Tidak kalah mencekamnya, kami dikagetkan dengan cuaca yang tak bersahabat serta kabut yang menutupi pemandangan,jarak pandang kira2 10 m.kami memutuskan untuk turun gunung,namun kejadian aneh menghampiri.titik kordinat kami melenceng dari yang semestinya,kami sempat berlama-lama berjalan disekitar tugu abel ini.
Saat kenangan yang tak terlupakan ini saya kembali teringat tentang sebuah mimpi/impian.Untuk hal ini saya menjadi teringat sebuah video motivasi mas danang, tuliskan impian mu jangan sampai hilang begitu saja. Dan saya lakukan dengan cara yang diajarkannya, tuliskan dan tempel dimana kamu dapat selalu melihatnya.Suatu saat nanti mimpi-mimpi akan terwujud satu demi satu, sehingga yang kau dapati adalah coretan-coretan yang menandakan bahwa kita telah mencapai targetan tersebut.dan saat catatan ini tertulis, mendaki gunung merapi adalah salah satu impian ku saat 6 bulan hinggap di negeri alam takambang jadi guru.
Menatang dunia diatas awan, kami bawakan sebuah semangat yang akan selalu bersama terus menaklukan impian-impian kita.Karena kita mempunyai semangat yang selalu baru yaitu Semangat Energi Terbarukan.

Tidak ada komentar: