2 September 2018

Merantaulah


Merantaulah



Merantau sesungguhnya sangat erat dengan masyarakat Minangkabau. Merantau asal usulnya dari bahasa dan budaya Minangkabau yaitu “rantau” yang berarti wilayah yang diluar dari inti wilayah peradaban Minangkabau, aktivitas yang keluar dari wilayah inti ini yang disebut dengan “merantau”. Sekilas info aja ya

Pemuda minang, akan  sangat kurang jika belum merantau agak sekali saja, untuk kehidupan bekal persiapan masa depan, baik mereka yang keluar terhadap perbaikan ekonomi dengan mencari pekerjaan, perbaikan kualitas pendidikan dengan belajar ke daerah yang lebih baik, serta faktor lainnya, pernikahan, peperangan.

Inget film Merantau kan gengs, yang diperankan oleh aktor laga Iko Uwais, cerita seorang pemuda yang telah bersiap diri dengan bekal keilmuan dan juga tentunya prinsip leluhur dan juga keyakinan akan kehidupan yang bermanfaat untuk orang lain, tentunya karakter dan jati diri yang sudah terbentuk dari didikan akan diaplikasikan ketika kita di tengah masyarakat, meskipun akhirnya yang dilakukan nya adalah menyelamatkan kehormatan seorang perempuan terhadap kodratnya, namun sangat berarti sekali dengan memegang erat prinsipnya di tempat lain.



Saya melihat air yang terdiam menjadi rusak, sebab diam tertahan .Jika mengalir menjadi jernih, maka tak akan keruh menggenang.



Beberapa bulan saya di perantauan saat ini membuat saya mendapatkan banyak inspirasi dan membuka wawasan yang sebelumnya terkekang dengan kehomogenan lingkungan sehari-hari. Meskipun jujur saja akan sangat berat untuk awal keberangkatannya, karena meninggalkan zona nyaman yang selama ini dirasakan dan juga harus meninggalkan orang-orang yang kita sayangi tentunya seperti orang tua, saudara serta Pacar (padahal gak punya).

Berikut akan saya uraikan bagaimana merantau akan membuat mu menjadi terlahir kembali .

1.      Membuka diri dan menjadi Open Mind,

Dengan kehidupan baru disekitar kita dengan variasi karakter dan budaya maka kita kan mencoba untuk membuka diri menerima perbedaan tersebut, ya yang sebelumnya sudah terbiasa dengan budaya setempat kita lahir dan bahasa yang sama tentu akan sama cara berpikirnya, sangat berbeda jika sudah berbaur dengan etnis lain tentu dengan sudut pandang yang berbeda dalam bersikap, jika suku batak dengan suara dan intonasi yang keras, suku jawa dengan etos kerja yang sangat kuat, minang dengan cara pikir yang luas.

2.      Mandiri dan Bertanggung jawab.

Jauh dari kehidupan sebelumnya yang telah difasilitasi orang tua, dimulai dari uang jajan, sarapan serta perbekalan yang masih disiapkan orang tua dan bahkan sekedar mencuci pakaian. Stop, saat kau merantau hal ini akan menjadi paling mendasar untuk kamu harus berpandai-pandai mengelola diri , Harus mandiri dan bertanggungjawaab atas kehidupanmu.

3.      Mengetahui beratnya mencari uang dan kau akan banyak bersyukur.

Suatu saat dikesepian dan penghayatan yang mendalam, kamu akan berfikir uang yang selama ini kamu dapati dari orang tua mudah saja terpakai untuk hal yang tidak terlalu penting, bahkan cenderung mubazir dan tidak bermanfaat, contohnya saja uang jajan orang tua untuk pacaran dan merokok, tapi disaat kamu sudah mulai merasakan bekerja dan mendapatkan hasil dari keringatmu, kamu akan merasakan betapa beratnya ternyata mencari uang, bahkan untuk temen-temen diluar sana yang belum beruntung dalam mencari pekerjaan, untuk itu disaat merantau kita lebih banyak bersyukur atas limpahan nikmat yang diberikan.

4.      Mampu menata diri lebih baik, karena dirimulah yang tau dan dapat mengingatkannya, self reminder.

Untuk penjagaan diri dari hal-hal yang buruk, sebagai pengingatnya hanya diri sendiri, tidak ada lagi keluarga bahkan orang tua yang paling terdekat bagi kita, untuk sekedar membangunkan shalat shubuh, menjauhkan maksiat, karena semua sudah dibebani kepada kita, menjadi sebuah pilihan, mau baik atau mau terus terkubang dalam dosa.

5.      Menjadi traveler dadakan, akan merasakan sebagai orang yang ingin pergi malalang buana di tempat baru, kalo orang minag mengatakan hanya cukup tiga hari orang minang diolah oarang karena baru (diota orang), maksudnya dimanfaatkan orang karena keluguannya terhadap hla yang baru. Tentunya cukup 3 hari kamu memmahami dan malala keliling lingkungan yang baru dan lihatlah sejengkal demi sejengkal aktifitas dan adab sehingga kamu tidak lagi ditipu, selanjutnya kamu bisa yang mengolah orang lain dan memanfaatkannya tentunya dengan hal yang positif.

6.      Merantaulah maka kau akan tau artinya sebuah kerinduan. Akan kau rasakan betapa indahnya waktu yang ditunggu tunggu hanya untuk aktivitas mudik atau pulang kampung ke kampung halaman .

Ka Rantau Madang Di Hulu
Babuah Babunga Balun
Marantau Bujang Dahulu
Dirumah Baguna Balun

Tidak ada komentar: