#BukaInspirasi Indonesia
Sebagai negara yang memiliki penduduk terbanyak ke 4
di dunia dengan tingkat pertumbuhan manusia hingga tahun 2018 mencapai 265 juta
jiwa penduduk Indonesia berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas)(1). Sehingga dengan meningkatnya jumlah penduduk maka
begitu pula terhadap pola tingkat konsumsi dan gaya hidup masyarakat, tanpa
disadari masyarakat Indonesia dihadapi dengan permasalahan sampah yang juga
meningkat.
Kementerian Lingkungan Hidup mencatat pada tahun
2016 secara rata-rata diasumsikan masyarakat Indonesia menghasilkan sampah
padat sebesar 0,85 kilogram setiap harinya per orang, artinya ada sekitar
jutaan ton sampah juga yang dibuang oleh seluruh penduduk Indonesia dalam sehari(2).
Tentunya itu dari hasil konsumsi masyarakat baik sampah organik maupun anorganik,
terlepas dari budaya masyarakat yang membuang sampah rumah tangga yang
tergolong organik masih bisa ditanggulangi oleh alam untuk mengurainya, namun
jika permasalahan konsumsi manusia terhadap barang makanan dan minuman yang
bentuknya kemasan, maka ini menjadi fokus para aktivis lingkungan terhadap
permasalahan isu lingkungan yang sulit dikendalikan di alam, setidaknya
terdapat gambaran nyata tentang betapa kritis dan akutnya persoalan sampah ini.
Penyelesaian masalah tersebut tidak serta merta
dilakukan hanya oleh pemerintah dan pemangku kepentingan namun dari semua
masyarakat ikut andil dalam membantu permasalahan tersebut. Terutama pihak
swasta atau perusahaan yang berhubungan langsung dengan dampak lingkungan baik
sosial maupun ekonomi.
Disinilah letak BUKALAPAK sebagai situs belanja
online Indonesia yang mempunyai visi memberdayakan para pelaku UKM Indonesia, mempunyai
posisi tawar yang langsung berhadapan dengan masyarakat Indonesia digenggaman
tangannya, mampu mengambil peluang untuk membantu menyelesaikan permasalahn
tersebut. Dengan data penggua internet yang besar masyarakat Indonesia tentunya
tidak akan pernah lepas dengan gadget serta teknologi sekarang ini.
#BukaInspirasi dengan konsep BUKA SAMPAH, proses
pengelolaan sampah yang tadinya kebiasaan orang untuk dengan mudahnya membuang
sampah, akan berfikir ulang dan menjadikan budaya yang mengharuskan sampah
anorganik atau kemasan plastik disimpan untuk nantinya menjadi nilai uang yang
bisa digunakan untuk pembayaran baik kebutuhan pulsa, bayar listrik, bayar air
yang bisa dilakukan di BUKALAPAK dengan lewat BUKA DOMPET, konsepnya
mempermudah pihak penyedia/pengepul sampah sebagai UKM Indonesia dengan
masyarakat yang memiliki sampah, ini menjadi peluang untuk mendapatkan
penghasilan tambahan masyarakat lewat aktivitas jual beli sampah yang sangat
erat dengan penyelesaian permasalahan isu lingkungan, serta yang paling
terpenting menggerakan roda perekonomian, sesuatu yang tidak dilihat masyarakat
dahulunya kini bisa menghidupi ekonomi dan berdampak terhadap kehidupan sosial
para pengepul dan masyarakat khususnya.
Sebagai salah satu marketplace yang terbesar dan terbaik yang didalam situsnya tidak
hanya menyediakan barang untuk dijual, tetapi ada pula pelayanan lain yang
memudahkan masyarakat Indonesia, tentunya BUKALAPAK sudah mampu untuk menguasai
dan memudahkan masyarat seluruh Indonesia untuk bekerja sama dalam hal konten BUKA
SAMPAH, sehingga memudahkan pemilik sampah dan pengepul sampah. Dengan konsep
pengepul sebagai UKM yang memiliki akun BUKALAPAK sebagai pengumpul sampah dan
masyarakat pemilik akun dapat menjual sampahnya ke pengepul, ini menjadikan
sistem simbiosis mutualisme,
kebutuhan pengepul cepat terpenuhi, masyarakat pun bebas dari permasalahan
sampah anorganik dan yang terpenting memerdekan masyarakat di Hari Kemerdekaan Indonesia yang membuat dapur tetap terus ngebul ya gan.
Masih terkait dengan konten BUKA SAMPAH ini dapat
juga diterapkan untuk menyelesaikan dampak lingkungan lainnya, terkhusus di
masyarakat perkotaan atau masyarakat Urban yang dalam kesehariannya lebih
sering terpapar oleh isu lingkungan sampah dan polusi kendaraan, #BukaInspirasi
lainnya, memadukan permasalahan sampah dan polusi diperkotaan dengn Konten Buka
Sampah bekerja sama dengan pemerintah Provinsi atau Kota untuk memberikan
pelayanan pembayaran tarif transportasi massal kota dengan menggunakan Buka Sampah,
hal ini sudah diterapkan oleh Pemerintah Surabaya, Transportasi massal ini juga mendukung upaya ramah
lingkungan lantaran masyarakat bisa membayar dengan sampah plastik. “Bagi
penumpang yang akan naik harus membawa 5 botol ukuran tanggung, 3 botol besar,
10 gelas air mineral, kantong plastik (kresek) dan kemasan plastik,” tutur Wali
Kota Surabaya Tri Rismaharini saat peluncuran di depan Gedung Siola, Sabtu, 7
April 2018.(3).
Seperti pepatah mengatakan sekali dayung dua
tiga pulau terlewati, dengan niatan mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah
dan juga sekalian mengubah
perilaku masyarakat dari sistem kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Mengembalikan Kemerdekaaan masyarakat di perkotaan, sehingga membuat maju
kotanya bahagia warganya.
.
Sumber :
(1)https://databoks.katadata.co.id/jumlah
penduduk indonesia mencapai 265 juta jiwa
(3)https://nasional.tempo.co/read/1077209/wali-kota-surabaya-tri-rismaharini-luncurkan-suroboyo-bus/full&view=ok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar