Salah satu sifat air adalah tidak bisa menetap atau mudah untuk berpindah, begitu pula dengan dunia ini tidak bisa terus menerus di atas satu keadaan yang sama , terkadang senang terkadang sedih. Karena air akan pergi menghilang dan tidak akan kekal pada satu tempat. Begitu pula dunia, yang bersifat fana akan sirna dan tidak akan kekal abadi.
Ketika kita mengambil air sesuai kadarnya maka akan menjadi bermanfaat dan akan menumbuhkan tanaman, akan tetapi jika air tesebut kita ambil melampaui kadarnya maka akan menjadi malapetaka yang bisa mematikan. Begitu pula dunia apabila mengambil sesuai kadarnya maka akan bermanfaat baginya, tidak di sibukan dengan dunia, namun apabila berlebihan maka akan membuat kita celaka.
Kebanyakan manusia lebih suka memperebutkan nikmat dunia, mengejarnya siang dan malam, padahal secara perumpamaan, nikmat dunia hanya setetes jari dari pada nikmat akhirat yang seluas lautan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membuat perbandingan antara dunia dan akhirat. Perbandingan antara keduanya bagaikan seseorang yang mencelupkan jarinya ke dalam lautan, maka dunia bagaikan setetes air yang melekat pada jari-jarinya itu.
Al-Mustaurid bin Syaddad Radhiyallahu anhu berkata:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jari tangannya ini –perawi bernama Yahya menunjuk jari telunjuk- ke lautan, lalu hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya”. (HR Muslim, no. 2858)
https://youtu.be/oGedqT59VoQ?si=unyOQP5hnRkuuDAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar