27 Maret 2014

UntukMU Nakhoda Baru

 “Seonggok kemanusiaan terkapar. Siapa yang mengaku bertanggung jawab? Bila semua pihak menghindar, biarlah saya yang menanggungnya, semua atau sebagiannya…” Rahmat Abdullah 
Bismillahi arrahnmaan arrahiim...
Assalaamu’alaikum warahmatullah wa barakaatu.

Adik-adikku, 
Bersyukur ALLAH masih menetapkan kalian untuk tetap berjuang di sini, di Foristek. Masih mau bermanfaat melayani kebutuhan saudara-saudaranya di teknik, walau mesti berkorban harta, tenaga, pikiran, dan perhatian. 

Dan sekarang saatnya kalian bertransformasi. Dari kaki-kaki menjadi kepala-kepala dari perjuangan ini. Ini menjadi sesuatu yang lain, Dik. Sekarang ada adik-adik yang harus kalian tunjukkan arah, kalian bimbing, dan kalian tuntun. Untuk kemudian mewujudkan satu mimpi besar. Mimpi kalian bersama.Kalian bukan lagi yang diperhatikan tetapi kalianlah yang memperhatikan yang lain, kalian tidak lagi dimengerti, tetapi mengerti orang lain.

Dan perjuangan kalian ke depan tak ubahnya tongkat estafet, yang semula kami pegang lalu kami gilirkan, demi teknik yang lebih baik. Agar kalian belajar dari kesalahan-kesalahan kami, lalu menjadi agen perbaikan. Besar harapan kami kepada kalian yang akan meneruskan mimpi-mimpi kami yang tidak sempurna. Demi goresan sejarah kalian yang membawa perbaikan, buatlah episode-episode yang indah yang akan kalian kenang dikemudian hari.


Berpegang teguhlah kepada allah swt, karena sesungguhnya sumber dari segala sumber kebenaran adalah ALLAH Azza Wa Jalla. Karena kami tahu niat bersih kalian hanya untuk menolong agama allah swt. Bukankah Allah SWT telah berfirman dalam QS. 47:7, “In tanshurullah yanshurkum wayutsabbit aqdaamakum” (Jika engkau menolong Allah, Allah akan menolongmu dan meneguhkan pendirianmu).
Hendaklah kalian bersabar, ibarat kita sedang naik perahu di tengah kabut. Kita tidak tahu seberapa jauh lagi jarak kita ke daratan. Mungkin di antara kalian akan ada yang tidak sabar kemudian mundur. Hanya kesabaranlah yang mengiringi sampai hilangnya kabut. Yang membuat kita bersemangat adalah telah jelasnya daratan yang kita tuju.

Ketahuilah bahwa anak forum Foristek merupakan orang-orang yang “dilihat” dan “dinilai” oleh warga teknik. Untuk itu, berusahalah untuk jadi sosok yang patut diteladani. Yang baik akhlaknya, baik akademiknya, baik prestasinya. Karena tidak bisa kita menjadikan mahasiswa lain baik , jika kita tidak berusaha untuk memperbaiki diri

Adikku, ujian komitmen, kesabaran, dan kejujuran akan senantiasa hadir dalam perjalanan ini. Memang tidak mudah. Maka genggamlah terus tangan saudaramu. Tapi putra genggam putra, putri genggam putri yak. Jangan putra genggam putri (kalo belum halal)! Pastikan kalian bersama-sama mengakhiri seperti waktu kalian mengawali. Terdengar mustahil? Insya allah bisa kalau kalian semua diselubungi ukhuwah dan niat kepadanya.

Jadikanlah Foristek kembali mandiri secara ekonomi. Jangan jadikan uang sebagai alasan kalian tidak melakukan ini atau itu. Karena pemuda hanya butuh semangat dan belajar untuk mewujudkan semua mimpi-mimpinya.
Hargai saudaramu, sekecil apapun amanahnya. Karena mereka adalah malaikat kecil yang diutus allah untuk menemanimu dalam mengarungi bahtera jalan juang kedepan. Hindari perdebatan, walaupun kamu memiliki hak untuk itu dikarenakan pendapatmu lebih baik. Jangan pernah memaksakan keinginan individu dalam menjalankan amanah, karena allah hanya akan memberikan yang kita butuhkan bukan kita inginkan. Cintailah saudaramu secara sederhana karena suatu saat dia akan manjadi lawanmu dan Bencilah saudaramu secara sederhana karena suatu saat dia akan menjadi sahabat dekatmu. Tidak dikatakan bersahabat dekat jika belum bisa mencintai saudaramu layaknya mencintai dirimu sendiri.

Dik, bukanlah perjuangan ini diteruskan jika kalian tidak belajar dari kesalahan-kesalahan kami. Maka janganlah kalian jatuh ke lubang yang sama. Dan jadilah generasi yang lebih baik lagi. Karena kalian adalah pejuang-pejuang yang ada untuk kebaikan, dan untuk perbaikan.
Tulisan ini ada, bukanlah karena kami lebih baik atau lebih pintar. Tulisan ini ada hanya karena kami lebih dulu berada di medan yang sama, dan berharap kalian kelak lebih baik dan lebih pintar daripada kami. Perjuangan pasti berlanjut, Dik! Hanya tinggal apakah kalian mau atau tidak menjadi bagian dari perjuangan ini. Mendapat pahala dari medan ini. Sungguh apa yang kami lakukan masih begitu kecil. Masih sedikit bahkan terlalu sedikit dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu dan penyeru di jalan dakwah ini. Memang belumlah berarti apa-apa, namun yang sedikit ini begitu berarti dibandingkan dengan tidak melakukan apa-apa sama sekali padahal kita mengetahui kewajiban dan keharusan untuk menyeru di JALAN ini.

Terima kasih untuk kontribusi setahun kemarin. Dan semoga sukses selama setahun ke depan. Teruslah buat bangga rasullulah saw.Terima kasih kalian mau meneruskan mimpi-mimpi yang belum sempurna ini. Semoga allah meridhoi apa-apa yang kalian lakukan. Karena tanpa ridhonya, segalanya menjadi tidak berharga...dan


Tidak ada komentar: