Gabbar
is Back
Gabbar
is back, kisah tikus-tikus kantor yang diangkat dalam bentuk film, meskipun apa
yang dilakukannya melawan hukum namun memberikan shock theraphy kepada pelaku korupsi untuk berfikir dua kali untuk
melakukan korupsi, hasilnya memang baik namun dilakukan dengan cara yang salah.
Sangat jarang sebuah film mengangkat tema tentang bahaya korupsi, dimana dampak
dari kejahat korupsi yang nyata pada buruknya kesejahteraan masyarakat banyak.
Beberapa
kali saya meneteskan air mata ketika cerita berawal dari mengungkapkan
kejahatan korupsi pengembang properti, yang menewaskan istri tercinta, namun
dibalas oleh tindakan penyuapan penguasa dan pengusaha atas kegagalan suatu
apartemen yang runtuh karena tidak sesuai dengan tata perencanaan bangunan.
Tokoh utama lalu dibuang ditengah jalan dan diselamatkan oleh para mahasiswa
kedokteran yang pulang study wisata. Disinilah cerita itu bermula, Gabbar ingin
membalas kebaikan orang-orang disekitarnya, dengan menyatukan kekuatan untuk
berkontribusi pada negeri, mengumpulkan para pemuda yang cinta tanah airnya,
melakukan revolusi negeri terhadap akar permasalahan utama yaitu Korupsi.
Mengapa
Gabbar Melakukan ini semua? Karena hukum tidak melakukan tugas yang seharusnya,
hukum selama ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas, penegak hukum menutup mata
serta tidak adil atas tindak pidana korupsi, masih banyak yang tersangkut
korupsi namun masih berkeliaran dan mendapakan jabatan strategis di
pemerintahan, sedang kan seseorang yang maling di perkampungan harus meregang
nyawa bersama masyarakat yang main hakim sendiri.
Apa
yang dilakukan Gabbar jelas melanggar hukum dengan menculik dan membunuh pelaku
korupsi dengan membuktikan seluruh tindakannya. Namun itu semua semata-mata
bukan hanya penjahat yang membuat masyarakat menderita dengan kesalahannya,
akan tetapi masyarakat menderita karena saat orang-orang baik atau mampu tidak
melakukan apa-apa.
“Kezhaliman akan
terus ada bukan karena banyaknya orang orang jahat tetapi karena diamnya
orang-orang baik.”
Gabbar
akhirnya menyerahkan diri ke kepolisian yang telah lama mengincarnya, semua
orang di kantor kepolisian kaget, ada seorang yang hadir dan menyatakan dirinya
sebagai Gabbar dan mengungkapkan semua perbuatannya yang dilakukan secara
terencana dengan sadar dan akal sehat serta mempertanggungjawabkan semua yang
dilakukan dan meminta mahasiswa yang ditahan untuk dibebaskan.
Gabbar
diberi hukuman mati tetapi publik melakukan protes besar-besaran, melakukan
unjuk rasa di setiap sudut kota, mahasiswa marah hingga menghentikan mobil van penjara yang membawa Gabbar.
Melihat kondisi yang diluar kontrol, polisi meminta untuk Gabbar berbicara
dihadapan mahasiswa dan pendukungnya.
Adegan
ini yang membuat saya terharu dan merinding melihatnya, seorang Professor
Nasional College memberikan kuliah singkat, padat, merasuk ke sanubari setiap
hati-hati yang mendengarnya, yaa Gabbar adalah Prof. Aditya seorang Professor
di kampus ternama Nasional College. Kekuatan Mahasiswa (Student Power) , ia bangga terhadap kekuatan mahasiswa, ia
mengungkapkan tidak semua mahasiswa menjadi petugas pemerintahan, tapi setiap
petugas pemerintahan adalah mahasiswa. Mahasiswa harus memutuskan dari sekarang
kemana arah yang diambil untuk negara ini. Karena mahasiswa masa depan bangsa,
buatlah perubahan, be a change.
Apakah
kalin tahu apa itu Gabbar?
Orang
yang tidak menyerah pada ketidakadilan, itu Gabbar.
Orang
yang mengalahkan koruptor, itu Gabbar.
Orang
yang membuat pejabat, pegawai pemerintahan berkeringat bahkan di ruangan ber AC
mereka, itu Gabbar.
Itulah
Gabbar, yang akan mengetuk hati kecil masing-masing insan untuk menjalan tugas
dan fungsi dengan sebenarnya.
Gabbar
Is Back.....
Dan
semua itu hanya di film layar lebay...iya layar lebay, sangat lebay, jalan
cerita yang dibuat oleh karangan manusia, mustahil jika ada yang seperti itu,
karena cerita karangan itu adalah hanya fiktif belaka dan jika ada kesamaan
nama tokoh dan tempat kejadian, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur
kesengajaan.
Kalo
memang ada yang masih menjunjung tinggi hal tersebut saya pastikan Komisi
Pemberantasan Korupsi akan bubar dengan sendirinya tanpa harus diminta bubar.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar