11 Juni 2016

Tergesa-gesa


Ketiga pemuda berjalan menyisiri jalan setapak menuju masjid, jalan yang biasa mereka lalui sambil bergelut layaknya anak kecil, kebiasaan ini dilakukan untuk mencairkan suasana dan obrolan lepas mengisi kekosongan jiwa saat berjalan, suara azan sudah lama terdengar semenjak kami berangkat dan berjalan dari pintu rumah yang dikelilingi oleh jiwa-jiwa kepahlawanan yang telah menyatu dengan tanah, hingga beberapa meter lagi kami sampai menuju gerbang masjid, iqomat pun akan segera berakhir, dan kami temui seorang pemuda dengan paras dewasa dan memakai baju gamis warna biru, baju yang jarang kami temui di banyak pemuda desa ini.
Beliau terlihat seakan mengejar sesuatu ketika iqomat dari muazin yang akan berakhir, dan bersiap menyusun shaft diantara jamaah. Ketiga pemuda tadi dengan memperhatikan secara seksama memberikan kesimpulan masing-masing, dan layaknya tersangka suatu kasus hukum, kami berprinsip untuk mengedepankan praduga tak bersalah, meskipun ini hanya kiasan bukan berarti yang bersangkutan bersalah dalam bentuk pidana hukum .
Ayuih : “mungkin ia terkejar untuk membuang hajatnya”
Azaaq : ”ane rasa beliau akan mengejar untuk dapat shalat di shaft pertama”
Amsure : ”PEMUDA INI AKAN MENGEJAR takbir bersama imam, shalat berjamaah dan takbir bersama imam selama 40 hari menurut pendengaran yang saya dengar akan banyak keutamaannya.”
Ketika kesimpulan yang Ayuih sampaikan ternyata beliau sudah masuk dibarisan dan fakta nya terbantahkan, Karena beliau juga sudah menjaga wudhunya dari rumah, Untuk dapat di baris terdepan juga sudah penuh diisi, atau mengejar takbir bersama imam, beliau sudah termasuk kedalam yang masbuk, Artinya beliau memang tergesah-gesah dalam mengejar ibadah shalat berjamaah.
Padahal riwayat nabi yang disampaikan ketika kita berjalan menuju masjid dan kita masbuk hendaknya tidak boleh berlari dan tergesa-gesa, seakan akan mengejar nafsu.
Dari Abu hurairah radhiallahu anhu dari nabi shallaahu alaihi wassalam beliau bersabda:
“jika kalian mendengar iqamat dikumandangkan , maka berjalanlah menuju shalat dan hendaklah kalian berjalan dengan tenang dan jangan tergesa-gesa.Apa yang kalian dapatkan dari shalat  maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah”(HR. Al-bukhari dan Muslim)
Hal inti yang perlu kita pahami adalah khusyu dan tenang, bukan semata-mata ditinjau kita harus mengikuti imam dari awal, Sebab tergesa-gesa atau terburu-butru datangnya dari syaitan, maka ketika orang yang terburu-buru tadi datang ke masjid pastilah nafas mereka terangah-engah di awal shalatnya dan itu akan berpengaruh pada konsentrasi dan menyebabkan tidak khusyu dan konsentrasi dalam shalat.
Sekian kami laporkan kejadian di TKP,..

Tidak ada komentar: