1 Mei 2016

Perangkap Tikus

Suatu hari seekor tikus sedang mengintip di balik sebuah tembok rumah petani untuk melihat bungkusan barang yang dibawa petani bersama istrinya, saat membuka sebuah bungkusan, mungkin yang terpikirkan oleh tikus adalah sebuah makanan namun betapa kagetnya sang tikus didapati didalam sebuah bungkusan itu adalah perangkap tikus.
Melihat hal itu , lalu tikus lari terbirit-birit menuju ladang pertanian, guna meminta tolong kepada hewan lain karna ada masalah besar yang dihadapi tikus beserta keluarganya.Ketika ia dapati seekor ayam sedang mengaruk tanah untuk meminta pertolongan dalam masalah besar ini,
Ayam berkata, “Maafkan aku pak tikus, aku tau ini adalah masalah terberat bagimu, namun bagiku pribadi ini bukan masalah ku tuhh, jadi tolong jangan buat aku tambah sakit kepala yaaa.”
Dengan tertunduk tikus lalu pergi meninggalkan ayam, dan menemui kambing yang sedang makan rerumputan, dan memaparkan masalah yang dihadapi saat ini untuk bisa kambing membantu dirinya. Lagi-lagi yang didapati tikus bukanlah solusi namun hanya bantuan doa yang sedikit menyurutkan langkah sang tikus. “wahh aku turut bersedih dengan kabar berita darimu pak tikus, tetapi tidak ada yang bisa ku lakukan selain hanyalah berdoa, yakinlah dibalik doa-doaku kamu senantiasa berada selalu di doa-doaku pak tikus.”Hibur sang kambing Pada Pak Tikus.
Mendengar hal itu tikus kembali mencari hewan lain dan bertemu sang lembu yang sedang istirahat dibawah pohon,” emmmuaaakk,,,mmm perangkap tikus yaaa, jadi saya dalam bahaya besar yaa” ledek si lembu sambil tertawa. Mendengar sikap lembu seperti itu, lalu tikus berbalik badan dengan rasa kecewa, sedih dan putus asa tanpa harapan lagi.
Waktu malam pun tiba ,terdengar suara bergema ke seluruh rumah seperti perangkap tikus telah mendapatkan mangsanya, istri petani berlari dan melihat  ke tempat sumber suara perangkap tikus tadi, didalam ruang kegelapan itu ia tidak bisa melihat, bahwa yang terjebak di perangkap tikus itu adalah ular berbisa dan ular itu sempat mematuk tangan sang istri petani.
Racun pun menyebar ke seluruh tubuh sehingga membuat demam istri petani, sudah menjadi kebiasaan jika setiap orang yang sakit demam maka obatnya adalah sup ayam yang hangat, tanpa berfikir panjang sang petani membuat sup ayam dengan menyembelih ayam miliknya diladang, namun demam sang istri tak kunjung sembuh dan tetangga dan kerabat banyak yang menjenguk, otomatis petani harus menyiapkan makanan untuk kerabat dan keluarga, dengan menyembelih kambing di ladang. Akhirnya bisa ular tak mampu juga dijinakkan sehingga istri petani menemui ajalnya dan meninggal dunia. Dan berpuluh-puluh orang datang untuk mengurus pemakaman dan mengadakan selamatan, tak ada pilihan lain maka lembu di ladang disebelih untuk makanan para kerabat dan keluarga yang ikut melayat dan mengurusi pemakan hingga selamatan.
Dari kisah singkat diatas kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah yang sangat dalam tentang pemahaman kita terkait kesetiakawanan sosial.
            Terkait yang lainnya bagaimana kita membangun kepedulian dalam hal ini saling mengingatkan dan menasehati dalam kesabaran, ketika sebuah maksiat di lakukan seseorang namun tidak kita tegur maupun diingatkan atas kelalaiannya, maka bersiaplah bencana yang dilampiaskan pertama kali bukan lah pelaku maksiat, namun orang – orang yang membiarkannya, ini bukan masalah atau perkara seseorang yang melakukannya saja tapi tidak berdampak pada yang lain, jika musibah datang pasti kesemuannya akan mendapatkan akibatnya.
            “Masalah apa buat lo, yang mabuk gw, yang pacaran gw, yang maksiat gw, kan gw sendiri yang nanggung dosanye, kan gw gak ganggu yang lain.”jawab tanpa dosa.
            “yaa memang yang maksiat kalian, tapi azab allah ketika bumi ini digoncangkan , ketika hujan deras yang meluapkan sungai-sungai, tanah longsor, maupun bencana lain akibat perbuat maksiat kita, semua makhluk yang menaggung musibahnya.”
            Maka dari itu untuk menciptakan masyrakat yang sejahtera, rezeki berlimpah dan terhindar dari bencana, maka kita saling peduli, saling membantu dengan solusi-solusi cerdas yang kita sumbangkan.
            “Ingatlah , sesungguhnya mereka lah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari”Qs Al Baqarah : 12
Mereka tidak akan pernah menyadari sesungguhnya bencana dan musibah bermula dari diri kita yang rusak darisegi akhlak dan sebagai penghammbaan kepada Allah swt.

Tidak ada komentar: