“Seonggok kemanusiaan terkapar. Siapa yang
mengaku bertanggung jawab? Bila semua pihak menghindar, biarlah saya yang
menanggungnya, semua atau sebagiannya…” Rahmat Abdullah
Bismillahi arrahnmaan
arrahiim...
Assalaamu’alaikum warahmatullah
wa barakaatu.
Adik-adikku,
Bersyukur ALLAH masih
menetapkan kalian untuk tetap berjuang di sini, di Foristek. Masih mau
bermanfaat melayani kebutuhan saudara-saudaranya di teknik, walau mesti
berkorban harta, tenaga, pikiran, dan perhatian.
Dan sekarang saatnya kalian
bertransformasi. Dari kaki-kaki menjadi kepala-kepala dari perjuangan ini. Ini
menjadi sesuatu yang lain, Dik. Sekarang ada adik-adik yang harus kalian
tunjukkan arah, kalian bimbing, dan kalian tuntun. Untuk kemudian mewujudkan
satu mimpi besar. Mimpi kalian bersama.Kalian bukan lagi yang diperhatikan
tetapi kalianlah yang memperhatikan yang lain, kalian tidak lagi dimengerti,
tetapi mengerti orang lain.
Dan perjuangan kalian ke
depan tak ubahnya tongkat estafet, yang semula kami pegang lalu kami gilirkan,
demi teknik yang lebih baik. Agar kalian belajar dari kesalahan-kesalahan kami,
lalu menjadi agen perbaikan. Besar harapan kami kepada kalian yang akan
meneruskan mimpi-mimpi kami yang tidak sempurna. Demi goresan sejarah kalian
yang membawa perbaikan, buatlah episode-episode yang indah yang akan kalian
kenang dikemudian hari.