Judul yang sangat kontroversial bagi
saya seorang netizen yang hanya melihat berita dari sisi pembacaan judul berita,
namun mengindahkan isi konten sebenarnya, yang sebagian masyarakat gemar men-share judul berita tanpa membaca isi
yang terkandung dan tersirat didalamnya, saya saja cukup kaget ketika judul ini
sampai ke saya, disaat pertemuan penting dengan HRD. Waiitt HRD?
APA ITU HRD? Lo
siapa emang...
Baik saya akan menjelaskan ini dan
perkenalan singkat saya, saya sebagai Management Trainee Batamindo perusahaan
bidang jasa pengeloaan Kawasan Industri, disini saya ingin menjelaskan
informasi yang saya cukup tersinggung atas berita tidak mengenakan ini.
Intinya sihh bahwa lulusan perguruan
tinggi tercipta hanya untuk menjadi kalangan elit, malu untuk turun ke bawah
dan takut kotor tangannya ketika berkerja, malu jika penampilan tidak seperti
kalangan eksekutif, dan seakan terkesan menjadi manusia yang arogan, ekslusif
dengan mengganggap dirinya terpelajar karena sudah menempuh pendidikan tinggi,
apalagi yang berstatus perguruan tinggi negeri terkenal, ongehnya(red-sombong) minta ampun.
Perguruan tinggi bunuh diri massal
adalah istilah dari puncak gunung es yang lama-lama akan mencair, dikarenakan sebuah
berita, baru-baru ini perusahaan raksasa google akan menerima pegawai tanpa
harus adanya ijazah, ini berpotensi pada perguruan tinggi itu tidak berguna,
tanpa harus ada ijazah, yang terpenting mampu menjalankan tugas dan sesuai yang
diinginkan perusahaan.
Namun bagi saya perguruan tinggi itu malah
mempercepat untuk berkembang, karena didalamnya ada Tri Dharma Perguruan Tinggi,
yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Jadi bagi dunia kerja dan industri tidak perlu
lagi untuk jauh meneliti suatu ilmu pengetahuan yang telah menjadi tanggung
jawab perguruan tinggi, industri hanya pengembangan dan menggunakannya yang
telah siap.
Penting rasanya menggunakan perguruan
tinggi sebagai aset kemajuan sebuah organisasi, baik itu di lingkungan terkecil
maupun pada organisasi sebuah perusahaan, meskipun yang dibutuhkan perusahaan Google
sebagaI tenaga ahli yang sangat menggeluti di bidangnya, namun ada suatu hal
yang berbeda dengan karakter dan Personality
dari tingkat dan jenjang pendidikan.
Pertanyaannya apa sih yang
membedakannya?
Lagi dan lagi pertanyaannya dari
seorang Senior Manager HRD, anda seorang sarjana, maka tunjukan bahwa anda
adalah lulusan sarjana. Apa yang membedakan kita seorang sarjana dengan yang
lain, Lihat Prestasinya, iya
orientasi seorang yang sarjana terletak apa yang bisa iya perbuat , berkarya
dan berprestasi.
Namun jangan lupa hakekatnya.
Jangan lupa pesan Tan Malaka, bila kaum muda yang telah belajar di sekolah
dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan
masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya bercita-cita yang sederhana ,
maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali., jika seandainya
pendidikan tinggi hanya menciptakan manusia yang arogan , angkuh dan masa bodoh
terhadap kehidupan sosial masyarakat, perlu adanya kaji ulang apakah yang
mempengaruhi tujuan awal pendidikan itu sendiri, ingat ilmu padi, padi berisi
tidak berisik semakin berisi semakin menunduk.
CAAMKAN ITU ANAK MUDA..