3 Agustus 2014

Sengenek kuliah nyata

Berbagai banyak pengalaman saya mengadakan acara serta mengikuti acara, tidak sedikit dari manusia frustasi yang mengklaim bahwasanya mereka unggul dari yang lain, pandai berkomentar sana-sini tiada celah, kritik tiada dasar, mata yang selalu melihat ketimpangan disana sini.
Bahkan niat baik dari suatu perbuatan yang impactnya juga akan bermanfaat bagi khalayak, serta merta dikutuk, dihina dan kata-kata mubazir tak jarang datang silih berganti.Apakah sebegitu lemahnya kita ?? lemah untuk mengajarkan dan mencontohkan kebaikan, atau terbatasnya kemampuan kita sehingga suatu yang paling dianggap ringan permainan lidah yang tidak bertulang, tanpa disadari menyakitkan hati perasaan saudara kita. Atau tanpa sadar, sudah ada khilaf yang telah saya lakukan. Sebab sebuah masalah, putus tali persaudaraan, itu tidak baik. Kemanakah ilmu yang pernah sempat dihirup?? hanya karena hal komunikasi, prasangka buruk kesaudaranya dikedepankan. Kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita. Dan itu sangat bertolak belakang dengan yang diajarkan. Meskipun, harus ada egoisme dan kesombongan hati yang harus dikalahkan.saya kira demi menjemput cinta dari langit dan menebarkannya di bumi perlu keikhlasan hati dalam menyikapi, dan mengalah dalam artian menang melawan nafsu membalas dan menambah permasalahan.

Semoga orang-orang yang dikirimkan kekita dan pernah bekerjasama dalam kebaikan. Semuanya adalah cermin. Semuanya adalah guru bagi kita, karena dari merekalah kita turut belajar tentang interaksi sosial kemasyrakatan. Dan begitupun, saya berusaha meyakinkan hati dan diri saya. Bahwa tidak pernah ada penyesalan.Terima kasih untuk semua ini.












Tidak ada komentar: