Selayaknya
pepatah minang mengatakan bahwa setiap orang pasti mempunyai kontribusinya
masing-masing
Nan buto
pahambuih lasuang,
nan pakak
pamasang badia,
nan lumpuah
pahunyi rumah,
nan patah
pangajuik ayam,
nan bingguang
kadisuruah-suruah,
nan cadiak bao
baiyo,
nan kayo bakeh
batenggang.
“lakukan apa
yang bisa atau mampu kalian amal
kan.sesungguhnya allah tidak jemu sampai
kalian sendiri merasa jemu.”(HR Al Bukhari)
Jadi semua yang
bisa kita lakukan adalah suatu bentuk investasi bagi kita untuk berbuat lebih
banyak lagi dalam berlomba-lomba untuk kebaikan.Jika lidah ini terlalu kaku
untuk menyampaikan didepan jamaah, perkara kita yang suka jajan pun akan dapat
punya andil dalam memberi referensi tempat konsumsi yang lezat dan murah
meriah.Jika kita pernah nongkrong bareng
dengan sopir, maka mengapa tidak kita manfaatkan sebagai referensi membantu
dakwah dalam sesi transportasi.Hobby menulis dan lihai dalam desain grafis gak kalah pentingnya dalam meraup ladang amal.
Jadi tak ada
lagi keterbatasan dalam keterbatasan kita.semua akan dapat bermanfaat jika bisa
memilik kemampuan disetiap keterbatasan.
Lakukan apa saja
yang kamu anggap benar, karena apapun yang anda lakukan juga akan dikritik.
Anda akan dikutuk juga jika tidak melakukannya, jadi lakukanlah kontribusi
secara nyata,,pepatah urang awak..hidup tidak hanya untuk menunggu, bukankah
pahala atau ganjaran yang paling istimewa adalah orang-orang mendahului
kebaikan , pelopor dari tindakan
perbaikan, bukan sebaliknya yang mental follower, jika banyak yang mencontohkan
dan mengikuti tindakan yang kita buat maka pahalanya akan terus mengalir
sebagai ladang amal jariyah, tiada putus-putusnya sampai kita tiada.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.”
Kebanyakan kita
takut akan kekurangan, takut akan cibiran dan hujatan, takut akan terganggu
kenyamanannya.
Judul Terinspirasi Kabinet BEM KM Unand