2 November 2014

Tunggu apa Lagi ??

Tahukah  anda siapakah orang yang bangkrut itu? dia adalah orang-orang yang selalu dihadapkan momentum untuk beramal kebaikan namun menunda-nundanya.Tunggu apa lagi? tunggu hari esok yang belum pasti, tunggu menjadi kaya raya baru mau nyumbang dan sedekah, tunggu ilmu nya banyak dulu dah baru mau berdakwah.
Kata-kata seperti “iya nanti sajalah” atau “kalau bisa besok kenapa harus sekarang” Kontraproduktif dengan orang-orang sukses yang memanfaatkan hari ini untuk esok yang lebih baik. Hal tadi sering kita ungkapkan dan dengar untuk memaklumi sikap menunda perbuatan baik.
Sudah menjadi hal yang biasa ketika azan bekumandang,,”hayyallah sholah”’ada di suatu wilayah dikampung ambo di kadai kopi membalasnya dengan “”taruih see laahh”’,,”hayyallah sholah””...”taruih seeee llaah.”suatu anekdot yang sebagian pernah kita alami dan kita temui, entah diri kita atau orang disekitar kita, menunda-nunda dalam melaksanakan dan mendirikan shalat, padahal shalat lebih afdhal dilaksanakan diawal waktu dan berjamaah lagi karena ada pahala terbaik diberikan allah swt kepada yang melaksanakannya, tanpa disadari itu terus berlangsung , menunda-nunda menjadi hal yang biasa, sementara diwaktu yang bersamaan kita tak memiliki urusan yang penting kecuali berleha-leha, duduk santai , ngobrol yang tak perlu.
Jika disuatu waktu menunda pekerjaan yang mana pekerjaan itu juga suatu amal kebaikan, dan memang kesibukan kita disibukan oleh kebaikan maka beruntunglah sungguh hari-harinya menjadikannya sibuk dengan kebaikan, keuntungan diri dan orang lain.Tidak masalah ketika jika kemudian porsi waktu dapat diatur dan membuat urutan prioritas yang harus dilakukan sesuai dengan tingkat urgensinya.
Namun tunggu apalagi jika waktu luang , banyak waktu yang benar-benar dikatakan waktu senggang ketika itu kita tak menghadiri majelis ilmu, murojaah, menulis artikel bermanfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas diri.
Mari sejenak kita mengingat perihal waktu dari nasehat imam asy-syafii, ”aku pernah bersama dengan orang-orang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain 2 hal. dia mengatakan bahwa waktu bagaikan  pedang . jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”Hasan al bashri mengatakan ,” wahai  manusia ,sesungguhnya kalian hanya kumpulan hari , tatkala suatu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”
Tuh..kan ,apalagi jika setiap detik yang kita sia-siakan   akan dipertanggungjawabkan , itu tergantung pilihan kita , aksi cepat dengan respon memikat atau loyo dengan gaya peace sambil berujar nanti sajalah, guwe kan lagi nyantai , lagi nyaman nih PW.Sudah saatnya kita katakan ..STOPP KAWAN!! Bukan waktunya lagi kita untuk istirahat, bekal sebaik-baiknya adalah amal kebaikan yang kita tanam didunia dan kita petih buahnya diakhirat.Terus kapan kita harus istirahat??Ketika kaki-kaki kita menginjakan jannahnya.