Tahukah anda siapakah orang yang bangkrut itu? dia
adalah orang-orang yang selalu dihadapkan momentum untuk beramal kebaikan namun
menunda-nundanya.Tunggu apa lagi? tunggu hari esok yang belum pasti, tunggu
menjadi kaya raya baru mau nyumbang dan sedekah, tunggu ilmu nya banyak dulu
dah baru mau berdakwah.
Kata-kata seperti “iya
nanti sajalah” atau “kalau bisa besok kenapa harus sekarang” Kontraproduktif
dengan orang-orang sukses yang memanfaatkan hari ini untuk esok yang lebih
baik. Hal tadi sering kita ungkapkan dan dengar untuk memaklumi sikap menunda
perbuatan baik.
Sudah menjadi hal yang
biasa ketika azan bekumandang,,”hayyallah sholah”’ada di suatu wilayah
dikampung ambo di kadai kopi membalasnya dengan “”taruih see laahh”’,,”hayyallah
sholah””...”taruih seeee llaah.”suatu anekdot yang sebagian pernah kita alami
dan kita temui, entah diri kita atau orang disekitar kita, menunda-nunda dalam
melaksanakan dan mendirikan shalat, padahal shalat lebih afdhal dilaksanakan
diawal waktu dan berjamaah lagi karena ada pahala terbaik diberikan allah swt
kepada yang melaksanakannya, tanpa disadari itu terus berlangsung ,
menunda-nunda menjadi hal yang biasa, sementara diwaktu yang bersamaan kita tak
memiliki urusan yang penting kecuali berleha-leha, duduk santai , ngobrol yang
tak perlu.
Jika disuatu waktu
menunda pekerjaan yang mana pekerjaan itu juga suatu amal kebaikan, dan memang
kesibukan kita disibukan oleh kebaikan maka beruntunglah sungguh hari-harinya
menjadikannya sibuk dengan kebaikan, keuntungan diri dan orang lain.Tidak
masalah ketika jika kemudian porsi waktu dapat diatur dan membuat urutan
prioritas yang harus dilakukan sesuai dengan tingkat urgensinya.
Namun tunggu apalagi jika
waktu luang , banyak waktu yang benar-benar dikatakan waktu senggang ketika itu
kita tak menghadiri majelis ilmu, murojaah, menulis artikel bermanfaat, meningkatkan
kapasitas dan kualitas diri.
Mari sejenak kita
mengingat perihal waktu dari nasehat imam asy-syafii, ”aku pernah bersama
dengan orang-orang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain 2
hal. dia mengatakan bahwa waktu bagaikan
pedang . jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan
memotongmu.”Hasan al bashri mengatakan ,” wahai
manusia ,sesungguhnya kalian hanya kumpulan hari , tatkala suatu hari
itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”
Tuh..kan ,apalagi jika setiap detik
yang kita sia-siakan akan
dipertanggungjawabkan , itu tergantung pilihan kita , aksi cepat dengan respon
memikat atau loyo dengan gaya peace sambil berujar nanti sajalah, guwe kan lagi
nyantai , lagi nyaman nih PW.Sudah saatnya kita katakan ..STOPP KAWAN!! Bukan
waktunya lagi kita untuk istirahat, bekal sebaik-baiknya adalah amal kebaikan
yang kita tanam didunia dan kita petih buahnya diakhirat.Terus kapan kita harus
istirahat??Ketika kaki-kaki kita menginjakan jannahnya.